Daftar Patung Hewan Sakral Kepercayaan Orang Jepang
Rubah, Utusan Suci Dewa Inari
Inari Okami (稲荷大神) adalah dewa kesuburan dan kemakmuran. Selain itu, Inari juga terkenal sebagai dewa rubah. Oleh karena itu, rubah atau kitsune (狐) dianggap sebagai hewan yang sakral di Jepang. Setiap kuil di Jepang yang memiliki nama “Inari”, pasti memiliki patung rubah. Salah satu kuil tersebut adalah Fushimi Inari Taisha (伏見稲荷大社) di Kyoto. Selain statusnya sebagai utusan dari Inari, ternyata rubah juga melambangkan keberhasilan panen beras karena keberadaannya menjaga lumbung padi dari hama tikus.
Komainu, Sang Pelindung Kuil
Bagi yang pernah mengunjungi kuil-kuil Shinto dan Buddha Jepang, sadarkah ada patung dua singa-anjing yang menjaga gerbang masuk kuil? Bukan hiasan, itu adalah komainu (狛犬). Digambarkan sepasang layaknya patung Nio (仁王), komainu berperan dalam “menjaga” kuil dari pengaruh jahat. Asal usul komainu sering diperdebatkan. Meski namanya sendiri berarti “Singa dari Korea”, makhluk semacam komainu dapat ditemukan di Dinasti Tang (618M-907M) dan India pada abad ke-3 SM. Di Okinawa, komainu disebut Shisa (シーサー) dan lebih menyerupai singa, sesuai nama aslinya, Tuan Singa atau Shishi-san (獅子さん).
Sapi, Sang Dewa Pengetahuan
Di Jepang, sapi juga adalah makhluk yang dipuja oleh beberapa orang. Berbeda dari penggambaran umum sapi sebagai makhluk yang gampang ditipu atau bodoh, Jepang menganggap kerbau sebagai utusan Sugawara no Nichizane (菅原 道真) atau yang sekarang disebut Tenjin (天神), dewa pengetahuan Jepang. Konon, saat Sugawara dan keluarganya diusir ke Dazaifu, Provinsi Chikuzen (sekarang Prefektur Fukuoka), para sapi menangisi kepergiannya. Sejak kematiannya pada 903M, berbagai kejadian buruk menimpa pemerintah Jepang. Jadi, Sugawara diangkat menjadi Tenjin dan kuil Kitano Tenmangu (北野天満宮) dibangun di Kyoto. Karena kisah itu, kerbau dianggap sebagai utusan Tenjin. Salah satu patung kerbau terkenal ada di Kitano Tenmangu. Konon katanya, jika kamu menggosok hidung patung kerbau di kuil Tenmangu, maka kamu akan semakin bijaksana.
Ular Putih, Utusan Benzaiten
Benzaiten (弁才天) adalah Dewi Buddha Jepang yang mewakili apa pun yang mengalir, dari waktu, sungai, hingga pengetahuan, dan termasuk dalam Tujuh Dewa Keberuntungan atau Shichifukujin (七福神). Digambarkan menyukai segala hal yang mengalir bagaikan air, Benzaiten terkenal dengan lambang ular putih atau Hakuja/Shirohebi (白蛇). Selain itu, ular putih juga dianggap sebagai pembawa rezeki, sehingga banyak orang Jepang meletakkan jimat seperti kulit ular di dompet. Bila kamu ingin melihat ular putih yang menggambarkan Benzaiten, kamu dapat meluncur ke kuil Shirohebi (白蛇神社) dan museumnya di Iwakuni, Prefektur Yamaguchi.
Monyet, Lambang Kebahagiaan Keluarga
Saat di Tokyo, cobalah berkunjung ke Kuil Hie (日枝神社) yang terletak di Nagatacho, Chiyoda. Terkenal sebagai kuil pemberi berkah kesuburan dan keselamatan bersalin, Kuil Hie memiliki figur monyet. Apa hubungan monyet dengan rumah tangga? Meski telah mengalami pergeseran makna menjadi negatif, rakyat Jepang di awal abad ke-8 menganggap monyet sebagai “jembatan” antara manusia dan dewa. Selain itu, monyet digambarkan sebagai orangtua yang baik.