Baru-baru ini, perdebatan di Facebook muncul terkait arti dari genre anime fantasy, dipicu oleh sebuah unggahan unik.
Dalam diskusi tersebut, beberapa pengguna menyebut anime seperti Frieren: Beyond Journey’s End dan Goblin Slayer sebagai “native isekai.”
Penyebutan ini, entah disengaja atau tidak, seolah mengabaikan fakta bahwa kedua anime tersebut sebenarnya masih berada dalam payung genre yang lebih luas, yaitu fantasi.
Menentukan kapan genre fantasi pertama kali muncul dalam sejarah sastra dan cerita memang tidak mudah.
Bahkan dalam epos kuno seperti Gilgamesh, unsur-unsur fantasi sudah terlihat, misalnya saat dewa Marduk mengalahkan Tiamat.
Namun, banyak yang percaya bahwa novel fantasi modern pertama adalah Phantastes karya George MacDonald yang terbit pada 1858.
MacDonald sendiri menjadi inspirasi besar bagi J.R.R. Tolkien dalam menciptakan dunia The Lord of the Rings, serta C.S. Lewis dalam seri The Chronicles of Narnia.
Seperti halnya genre lain, fantasi memiliki ciri khas yang membedakannya dari kategori cerita lainnya.
Secara umum, cerita fantasi biasanya melibatkan unsur magis atau supernatural dalam alurnya.
Salah satu daya tarik utama dalam genre ini adalah kebebasan seorang penulis untuk menciptakan dunia dengan aturan yang berbeda dari dunia nyata.
Selama aturan yang dibuat tetap masuk akal dalam konteks cerita, pembaca atau penonton dapat menerimanya sebagai bagian dari realitas fantasi tersebut.
Fantasi bukanlah sesuatu yang baru dalam sastra Jepang unsurnya sudah lama melekat dalam cerita rakyat tradisional.
Salah satu contoh paling terkenal adalah legenda Momotaro, anak yang lahir dari buah persik dan berpetualang untuk mengalahkan para oni di Pulau Onigashima.
Menariknya, kisah fantasi Jepang sering kali mengadopsi unsur kepercayaan Shinto dan Buddha ke dalam narasi mereka.
Misalnya, dalam banyak cerita Jepang, sering terlihat tokoh antagonis utama memiliki empat bawahan kuat di sekelilingnya.
Konsep ini berasal dari kepercayaan Buddhisme mengenai Empat Maharaja Langit yang mengawasi dunia dari empat penjuru mata angin.
Isekai, yang di dunia Barat dikenal sebagai portal fantasy, sebenarnya merupakan subgenre dari fantasi.
Meskipun beberapa orang menganggapnya sebagai genre tersendiri, isekai tetap memiliki keterikatan kuat dengan elemen fantasi.
Hal utama yang membedakan isekai dari fantasi pada umumnya adalah keberadaan karakter yang berpindah ke dunia lain yang penuh unsur magis atau supernatural.
Sederhananya, semua anime isekai adalah anime fantasi, tetapi tidak semua anime fantasi termasuk dalam kategori isekai.
Genre fantasi tetap menjadi favorit di dunia anime, dengan banyak judul baru yang menarik perhatian penggemar.
Salah satu yang tengah populer adalah Frieren: Beyond Journey’s End, yang mengisahkan perjalanan seorang elf setelah rekan-rekannya meninggal.
Seri Fate dengan berbagai spin-off-nya juga menjadi pilihan menarik bagi mereka yang menyukai aksi dan pertarungan epik.
Bagi yang menginginkan visual memukau, Demon Slayer dan Attack on Titan bisa menjadi tontonan wajib.
Bahkan One Piece juga dapat dikategorikan sebagai anime fantasi, mengingat keberadaan Buah Iblis yang memberikan kekuatan di luar logika manusia.
Mr Doodle, yang memiliki nama asli Sam Cox, adalah seorang seniman asal Inggris yang dikenal…
Doodle adalah seni gambar yang dapat dibuat oleh siapa saja, meskipun artinya dalam bahasa Indonesia…
Sebelum kita menyelami keindahan dan makna Patung Yesus yang ada di Manado, mari sejenak melangkah…
Patung Liberty merupakan salah satu simbol paling terkenal di dunia. Terletak di Liberty Island, New…
kauartgallery - Nanang Segetih, seorang seniman asal Indonesia, telah menarik perhatian publik dengan karya seninya yang unik…
kauartgallery - Amerika Serikat - Seorang profesor di sebuah universitas ternama di Amerika Serikat menjadi pusat perhatian…