5 Institut Jurusan Seni Terbaik Yang Ada Di Indonesia

Institut Jurusan Seni Terbaik – Bagi siswa yang memiliki minat dan bakat di bidang seni, mengenal institut seni terbaik di Indonesia merupakan langkah penting untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Memilih perguruan tinggi yang menawarkan fakultas atau program studi (prodi) khusus di bidang seni dapat memberikan kesempatan lebih besar untuk mengasah kemampuan dan mengembangkan potensi secara optimal.

Hal ini karena institut seni umumnya menyediakan program studi yang berfokus pada berbagai aspek seni, dengan prodi yang dirancang khusus untuk mendalami bidang tertentu secara spesifik.

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar adalah perguruan tinggi seni yang berlokasi di Jalan Nusa Indah, Denpasar, Bali. Institusi ini berada di bawah pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Penyelenggaraannya juga dikelola langsung oleh Kementerian yang sama.

NUSABALI.com - Mahasiswa ISI Denpasar Perdalam Fotografi Wisata

ISI Denpasar lahir dari penggabungan Program Studi Seni Rupa dan Desain (PSSRD) Universitas Udayana dengan Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Denpasar. Pendirian ISI Denpasar resmi berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2003, yang ditandatangani pada 26 Mei 2003.

Peringkat nasional: 127

Fakultas Seni Pertunjukan

  • Program Studi Seni Karawitan
  • Program Studi Tari
  • Program Studi Musik
  • Program Studi Seni Pedalangan
  • Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan

Fakultas Seni Rupa dan Desain

  • Program Studi Desain Komunikasi Visual
  • Program Studi Seni Murni
  • Program Studi Kriya
  • Program Studi Film dan TV
  • Program Studi Desain Mode
  • Program Studi Animasi
  • Program Studi Fotografi

Sebelum menjadi ISI Denpasar, institusi ini dikenal sebagai Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Denpasar, yang didirikan pada 28 Januari 1967. Dua tahun kemudian, ASTI resmi menjadi perguruan tinggi negeri melalui Surat Keputusan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 066/1969, tertanggal 7 Agustus 1969.

Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta adalah institusi pendidikan tinggi seni berstatus perguruan tinggi negeri yang memiliki mandat untuk menyelenggarakan pendidikan hingga jenjang tertinggi. ISI Yogyakarta didirikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1984 pada 30 Mei 1984 dan diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Nugroho Notosusanto, pada 23 Juli 1984.

Jalur Mandiri ISI Yogyakarta Program Diploma dan Sarjana

Meskipun secara resmi berstatus institut sejak 1984, lembaga-lembaga yang menjadi bagian dari ISI Yogyakarta telah memiliki sejarah panjang dalam dunia seni Indonesia. Berbagai institusi ini telah berkontribusi signifikan dalam melahirkan seniman-seniman profesional yang kini berkiprah di dalam maupun luar negeri dalam berbagai bidang seni dan profesi.

Peringkat nasional: 144

Fakultas Seni Pertunjukan

  • Jurusan Tari – Program Studi S1 Tari
  • Jurusan Karawitan – Program Studi S1 Seni Karawitan
  • Jurusan Musik – Program Studi S1 Musik
  • Jurusan Pendidikan Musik – Program Studi S1 Pendidikan Musik
  • Jurusan Penciptaan Musik – Program Studi S1 Penciptaan Musik
  • Jurusan Penyajian Musik – Program Studi D4 Penyajian Musik
  • Jurusan Teater – Program Studi S1 Teater
  • Jurusan Etnomusikologi – Program Studi S1 Etnomusikologi
  • Jurusan Pedalangan – Program Studi S1 Seni Pedalangan
  • Jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan – Program Studi S1 Pendidikan Seni Pertunjukan

Fakultas Seni Rupa

  • Jurusan Seni Murni – Program Studi S1 Seni Murni
  • Jurusan Kriya – Program Studi S1 Kriya, Program Studi D4 Desain Mode Kriya Batik
  • Jurusan Desain – Program Studi S1 Desain Interior, Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual dan Program Studi S1 Desain Produk
  • Jurusan Tata Kelola Seni – Program Studi S1 Tata Kelola Seni Fakultas Seni Media Rekam
  • Jurusan Fotografi – Program Studi S1 Fotografi
  • Jurusan Televisi – Program Studi S1 Film dan Televisi, Program Studi D4 Animasi

ISI Yogyakarta sendiri merupakan hasil penggabungan tiga institusi seni yang sudah mapan sebelumnya, yaitu Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia “ASRI,” Akademi Musik Indonesia “AMI,” dan Akademi Seni Tari Indonesia “ASTI.” Penggabungan ini menjadikan ISI Yogyakarta sebagai pusat pendidikan seni yang terintegrasi dan terus berkembang seiring waktu.

Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Aspirasi masyarakat Jawa Barat yang menginginkan hadirnya institusi pendidikan tinggi seni tari di Bandung menjadi awal terbentuknya Konservatori Tari (KORI). KORI didirikan pada 31 Maret 1968 berdasarkan Surat Keputusan Wali Kota Bandung Nomor 5539/68, di bawah pengelolaan Pemerintah Daerah Tingkat II Kota Bandung.

ISBI Bandung (isbibdg) - Profile | Pinterest

Melalui kerja sama antara Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kantor Daerah Kodya Bandung, Pemerintah Kota Bandung, Inspektorat Pendidikan Kesenian Jawa Barat, dan Direktur Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Yogyakarta, diterbitkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 016/A.I/1970. Surat ini menetapkan pembentukan Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Bandung sebagai kelas jauh ASTI Yogyakarta. Sejak 27 Februari 1971, KORI resmi bertransformasi menjadi Akademi Seni Tari Indonesia Jurusan Sunda di Bandung.

Peringkat nasional: 155

Fakultas Seni Pertunjukan

  • Program Studi Seni Tari
  • Program Studi Seni Karawitan
  • Program Studi Seni Teater
  • Program Studi Angklung dan Musik Bambu
  • Program Studi Seni Tari Sunda

Fakultas Seni Rupa dan Desain

  • Program Studi Seni Rupa Murni
  • Program Studi Kriya Seni
  • Program Studi Tata Rias dan Busana

Fakultas Budaya dan Media

  • Program Studi Antropologi Budaya
  • Program Studi Televisi dan Film

Pada tahun 1995, ASTI Bandung beralih status menjadi Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 1995. Kemudian, status STSI diubah menjadi Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) sebagai bagian dari Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Transformasi ini bertujuan memperluas akses pendidikan tinggi bagi masyarakat serta meningkatkan mutu pendidikan seni dan budaya.

Baca juga : Universitas Jurusan Game

Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta

Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta adalah salah satu perguruan tinggi negeri yang berfokus pada pendidikan seni, berlokasi di Jalan Ki Hajar Dewantara, Jebres, Surakarta, Jawa Tengah. Perguruan tinggi ini berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. ISI Surakarta lahir dari transformasi Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) menjadi institut pada tahun 2006. Sistem pembayarannya menggunakan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang terbagi ke dalam tujuh golongan.

Tiga Calon Rektor ISI Surakarta Periode 2021-2025 Terpilih Secara Musyawarah Mufakat - Solo Sae

ISI Surakarta memiliki dua fakultas utama: Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) serta Fakultas Seni Pertunjukan (FSP). FSRD menawarkan empat program studi, yaitu Televisi dan Film, Desain Interior, Seni Kriya, dan Seni Rupa Murni. Sedangkan FSP juga memiliki empat program studi, yakni Etnomusikologi, Seni Karawitan, Seni Tari, dan Pendalangan. Kampus ISI Surakarta tersebar di dua lokasi. Kampus pertama yang lebih tua berada di Kentingan, Solo, sementara kampus kedua terletak di Mojosongo.

Peringkat nasional: 207

Fakultas Seni Rupa dan Desain

  • S1 Kriya
  • S1 Seni Murni
  • S1 Desain Interior
  • S1 Desain Komunikasi Visual
  • S1 Film dan Televisi
  • S1 Fotografi
  • D4 Desain Mode Batik
  • D4 Senjata Tradisional Keris

Fakultas Seni Pertunjukan

  • S1 Seni Karawitan
  • S1 Seni Pedalangan
  • S1 Tari
  • S1 Etnomusikologi
  • S1 Teater

Untuk penerimaan mahasiswa baru, ISI Surakarta menyediakan tiga jalur seleksi: jalur SNMPTN (tanpa tes menggunakan nilai rapor), SBMPTN (berbasis ujian tertulis), serta jalur mandiri yang diadakan langsung oleh pihak kampus. Sebagai perguruan tinggi seni, ISI Surakarta terus mendukung perkembangan seni dan budaya melalui pendidikan yang berorientasi pada keahlian dan kreativitas.

Institut Kesenian Jakarta (IKJ)

Beberapa tahun sebelum 1970, Gubernur DKI Jakarta periode 1966-1977, Ali Sadikin, yang dikenal sebagai “Bang Ali,” menyadari pentingnya Jakarta sebagai kota metropolitan memiliki fasilitas dan infrastruktur budaya. Ia percaya bahwa tanpa seni dan pendidikan seni, Jakarta akan menjadi kota yang kering secara budaya. Dari pertemuannya dengan sejumlah seniman senior Indonesia, lahirlah gagasan untuk menciptakan sebuah pusat seni.

Institut Kesenian Jakarta, Salah satu Sekolah Seni Terbaik

Gagasan ini kemudian diwujudkan dengan pendirian Taman Ismail Marzuki (TIM) pada tahun 1968 sebagai Pusat Kesenian Jakarta. Selain itu, Bang Ali juga membentuk Akademi Jakarta untuk merumuskan arah perkembangan seni dan Dewan Kesenian Jakarta yang bertugas mengatur program seni yang dipamerkan dan dipentaskan di TIM. Pada 26 Juni 1970, ia mendirikan Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ) di kawasan TIM, Cikini, Jakarta Pusat. Kawasan ini sebelumnya merupakan Kebun Binatang Cikini yang berdiri di atas lahan bekas kediaman pelukis legendaris Raden Saleh (1811-1880). Kawasan tersebut diubah menjadi tempat pelatihan, pembelajaran, dan apresiasi seni bagi seniman dan masyarakat Jakarta dalam satu kompleks terpadu.

Peringkat nasional: 393

Fakultas Film dan Televisi

  • S1 Televisi dan Film
  • D3 Televisi dan Film

Fakultas Seni Pertunjukan

  • S1 Seni Musik
  • S1 Seni Tari
  • S1 Seni Teater
  • S1 Etnomusikologi

Fakultas Seni Rupa dan Desain

  • S1 Desain Interior
  • S1 Desain Komunikasi Visual
  • S1 Desain Produk/Mode dan Busana
  • S1 Kriya Seni S1 Seni Rupa Murni

Seiring waktu, LPKJ mengalami perkembangan signifikan. Pada tahun 1980, lembaga ini berubah nama menjadi Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Program studinya terus berkembang mengikuti kebutuhan zaman. Saat ini, IKJ memiliki tiga fakultas utama, yaitu Fakultas Film dan Televisi (FFTV), Fakultas Seni Rupa (FSR), dan Fakultas Seni Pertunjukan (FSP), serta tambahan Sekolah Pascasarjana. Dengan sejarah yang kaya dan kontribusi besar terhadap seni Indonesia, IKJ terus menjadi pusat pendidikan dan pengembangan seni di Jakarta.