Pengertian Seni Tari Jaipong Serta Sejarah, Fungsi, Makna, Keunikan, Dan Gerakan

Pengertian Seni Tari Jaipong

Tari Jaipong adalah salah satu dari seni tradisional yang berasal dari jawa barat dan tentunya sangat populer di indonesia. Tari jaipong merupakan penggabungan dari beberapa seni tardisional contohnya silat, wayang golek, ketuk tilu dan lain sebagainnya.

Tarian jaipong biasanya ditampilkan di bermacam acara seperti penyambutan tamu besar atau festival budaya. Hampir semua masyarakat Indonesia pernah menonton tarian ini. Dalam tarian ini ada 4 ragam gerakan yaitu bukaan, pencungan, ngala dan mincit. Alat musik pengiring tarian tersebut terdiri dari beberapa alat musik yaitu gendang, gong, rebab, kecrek dan juga kecapi.

Sejarah Seni Tari Jaipong

Menurut catatan sejarah kebudayaan Indonesia, tarian tersebut diciptakan oleh seorang seniman dari sunda yakni Gugum Gumbira yang menaruh perhatian besar pada kesenian rakyat contohnya tari pergaulan Ketuk Tilu. Pada awal kemunculannya, Tari Jaipong disebut dengan Ketuk Tilu, sebab tarian ini memang dikembangkan dari tari Ketuk Tilu. Karya pertama kali Gugum Gumbira yang dikenal masyarakat pada waktu itu adalah Tari Jaipong “Daun Pulus Keser Bojong” dan “Rendeng Bojong”.

Dari jenis tarian diatas, muncul sejumlah nama penari Jaipong yang terkenal yaitu Yeti Mama, Tati Saleh, Pepen Dedi Kurniadi, dan Eli Somali. Pada tahun 1980-1990-an, Gugum Gumbira mulai menciptakan tari lain contohnya Toka-toka, Setra Sari, Sonteng, Pencug, dan lain-lain. Tari Jaipong dapat dikatakan sudah menjadi ikon kesenian dari Jawa Barat, serta sering dipertontonkan saat acara acara penting untuk menghibur tamu dari negara asing yang sedang berkunjung di Jawa Barat serta, saat melakukan misi kesenian ke mancanegara.

Awal kemunculannya, tarian tersebut sempat jadi perbincangan hangat, sebab gerakan-gerakannya yang dianggap erotis dan vulgar. Tapi justru membuat tarian tersebut mendapatkan perhatian dari media, termasuk pernah ditayangkan pada tahun 1980 di TVRI Stasiun Pusat Jakarta. Semenjak itu, Tari Jaipong semakin populer serta frekuensi pementasannya juga semakin bertambah. Tari jaipong banyak menginspirasi para penggerak seni tari tradisional untuk lebih aktif lagi menggali jenis tarian rakyat yang kurang mendapat perhatian. Kemunculan jenis tarian tersebut juga membuka lahan usaha untuk para penggiat seni yang membuka kursus untuk belajar Tari Jaipong. Sedangkan untuk pengusaha hiburan malam menjadikan Tari Jaipong untuk memikat pengunjung tempat usahanya.

Fungsi Seni Tari Jaipong

1. Menjadi Hiburan Sekaligus Ajang Komunikasi

Beberapa acara yang dimulai dari upacara adat sampai pentas seni membuat orang merasa terhibur dengan adanya Jaipongan. Perkumpulan orang-orang di satu tempat akan mudah untuk bertukar informasi dalam komunikasi. Karena itu, seni yang diperkenalkan oleh Gugum Gumbira kepada masyarakat Sunda bisa menjadi hiburan yang menarik di tengah maraknya hiburan modern yang sudah muncul.

2. Menjadi salah satu kesenian andalan dari Jawa Barat

Sebagai kesenian andalan Jawa Barat, Jaipongan bisa menjadi salah satu ikon untuk mempromosikan kekayaan daerah di dunia luar, baik secara nasional ataupun internasional. Sebut saja Bandung sebagai tempat pengembangan seni tersebut secara tidak langsung mendapat manfaat besar dari nama tarian Jaipongan. Tidak mengherankan kalau sejak tahun 90-an atraksi wisata di Bandung meningkat perlahan, sampai batas tertentu hal tersebut dikarenakan oleh keingintahuan masyarakat luar pada daerah Bandung yang mengiringi nama tarian jaipong.

Baca Juga:  Pengertian Seni Tari Pendet Serta Sejarah, Fungsi, Gerakan, Dan Keunikan

Makna Seni Tari Jaipong

Secara umum, gerakan di Jaipongan menggambarkan wanita Sunda sekarang ini yang energik dan tidak pantang menyerah, ramah, genit, berani, mandiri, lincah, serta bertanggung jawab, namun masih santun. Hal tersebut secara langsung mengubah stereotip lama mengenai wanita Sunda yang cantik tapi malas. Parasit cantik serta lekuk tubuh yang indah adalah aset dan daya tarik yang akan selalu menonjol dari para penari Jaipong. Dari sini, itu menyiratkan pesan bahwa di balik keanggunan serta kelembutan wanita Sunda, ada juga keinginan guna menjadi diri sendiri tanpa terhambat oleh sudut pandang orang. Tarian Jaipongan juga berarti bahwa perempuan tidak mesti selalu dinilai hanya dari luar berdasarkan stereotip budaya lama yang sudah melekat dengan bangsa ini.

Keunikan Seni Tari Jaipong

Bangsa Indonesia memang dikenal sebagai negara yang tak hanya kaya akan hasil bumi namun juga kaya akan kebudayaannya. Mulai di bidang seni tari, seni sastra, seni rupa (seni rupa terapan & seni rupa murni), seni musik, seni bangunan dsb. Keunikan tari jaipong yang sangat menonjol ialah gerakan tariannya yang sangat enerjik ditambah kostumnya yang mencolok. Untuk kalian yang pernah menonton pertunjukan tari jaipong pastinya telah mengetahui bahwa tarian yang satu ini sama sekali tidak membosankan. Walaupun tari tradisional tapi tari jaipong disukai oleh hampir semua kalangan umur.

Gerakan Seni Tari Jaipong

1. Bukaan

Bukaan adalah gerak yang membuka tarian, gerakan ini adalah gerakan saat akan dimulai. Biasanya para penari melakukan gerakan berjalan memutar, sembari memainkan selendang yang ada dilehernya menari dengan memutari panggung. Gerakan penari yang lemah gemulai membuat para penonton langsung tertarik untuk melihat tarian tersebut.

2. Ngala

Sementara untuk gerakan ngala adalah sejenis gerakan patah-patah atau gerakan dari titik ke titik berikutnya dibuat dengan tempo yang sangat cepat. Gerakan ngala adalah gerakan yang menambah keunikan dari tarian ini. Lain hal gerakan mincit, dimana gerakan perpindahan dari satu gerak ke gerak lain sesudah gerakan ngala.

3. Pencungan

Pencungan adalah gerakan tarian yang memiliki tempo cepat, dengan diiringi musik dan lagu yang cepat. Disebabkan pencungan merupakan gerakan tari yang penuh semangat. Menjadikan banyak penonton ikut terbawa suasana serta menikmati tarian, lagu dan musiknya.

4. Mincit

Mincit sebuah gerakan perpindahan dari satu ragam gerakan ke gerakan lain. Saat menari, gerakan mincit dilakukan sesudah ada gerakan ngala. Kalau pernah menonton tarian jaipong, entah secara langsung atau lewat televisi, maka Anda akan paham ragam gerakan ini.

Perlu diketahui, dalam gerakan tarian tersebut adalah tarian atraktif dengan gerakan yang dinamis. Tarian ini mempunyai gerakan dominan antara tangan, bahu, pinggul yang digerakan secara lincah serta dinamis.