Di Balik Lukisan Arjuna Menyusui Karya Hendra Gunawan

Lukisan “Arjuna Menyusui” karya Hendra Gunawan bukan sekadar karya seni rupa yang memukau secara visual, tetapi juga menyimpan kisah dan makna mendalam tentang kehidupan, budaya, serta penghormatan terhadap perempuan. Diciptakan pada tahun 1979, lukisan ini menjadi salah satu karya monumental dalam perjalanan karier Hendra Gunawan, seorang maestro seni lukis Indonesia yang dikenal kerap mengangkat tema sosial dan kehidupan TRISULA 88 rakyat jelata dalam setiap goresan kuasnya45.

Latar Belakang dan Inspirasi

Hendra Gunawan sejak kecil telah menunjukkan minat besar pada kesenian tradisional. Pengalamannya sebagai anggota Yayasan Obor Pasundan memperkaya pemahamannya terhadap seni lokal, baik dari sisi teori maupun praktik. Ia juga dikenal sebagai dalang wayang dan penari yang ulung, sehingga dunia pertunjukan tradisional sangat membekas dalam ingatannya23.

Inspirasi utama lukisan “Arjuna Menyusui” muncul dari pengalaman Hendra saat terlibat dalam persiapan pertunjukan wayang orang. Ia menangkap suasana di balik panggung, di mana para pemain sibuk mempersiapkan diri sebelum naik ke pentas. Dalam tradisi wayang orang, karakter Arjuna—salah satu ksatria Pandawa yang dikenal halus, tampan, dan memesona—sering diperankan oleh perempuan. Hal ini menjadi titik tolak Hendra dalam menampilkan sisi lain dari dunia pertunjukan, yaitu kehidupan para pemain di balik layar24.

Narasi dan Simbolisme

Lukisan ini menggambarkan seorang perempuan yang sedang mengenakan kostum Arjuna, tengah menyusui bayinya di antara hiruk-pikuk persiapan para aktor lain yang sedang memulas wajah. Adegan ini terjadi di belakang panggung, jauh dari sorot lampu dan perhatian penonton. Melalui momen intim ini, Hendra ingin menyoroti sisi kemanusiaan dan pengorbanan seorang ibu, bahkan ketika ia harus menjalankan peran di atas panggung46.

Simbolisme dalam lukisan ini sangat kuat. Arjuna yang biasanya digambarkan sebagai laki-laki ideal, dalam karya ini diperankan oleh seorang ibu. Ini bukan hanya menabrak stereotip gender, tetapi juga menegaskan bahwa kekuatan, kelembutan, dan kasih sayang bisa hadir dalam satu sosok perempuan. Hendra menampilkan perempuan sebagai pusat kehidupan, penopang keluarga, sekaligus pelaku seni yang tangguh56.

Baca Juga:  Lukisan yang berusia hampir 400 tahun itu ditemukan saat renovasi dapur

Makna Sosial dan Penghormatan pada Perempuan

“Arjuna Menyusui” adalah potret penghormatan Hendra Gunawan terhadap perempuan dan keluarga. Ia ingin menampilkan realitas bahwa perempuan tidak hanya sebagai pelengkap, tetapi juga sebagai pahlawan dalam kehidupan, baik di rumah maupun di ruang publik seperti panggung pertunjukan456.

Lukisan ini juga menjadi refleksi tentang peran ganda perempuan, yang harus mampu menjalankan tugas domestik sekaligus berkontribusi dalam dunia seni dan budaya. Hendra seolah ingin mengatakan bahwa di balik kesuksesan sebuah pertunjukan, ada kekuatan dan pengorbanan perempuan yang sering luput dari perhatian46.

Kesimpulan

Lukisan ini menjadi pengingat bahwa seni tidak hanya bicara tentang keindahan, tetapi juga tentang empati, penghargaan, dan kemanusiaan yang universal.