Pengertian Batik Lukis Serta Alat, Bahan, Teknik, Proses, Dan Tradisi

Pengertian Batik Lukis

Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih. Batik lukis di Indonesia dapat menarik wisatawan mancanegara dan akan tetap dilirik, bahkan sempat menjadi intrik dengan negara lain yang ikut merasa bahwa batik telah menjadi milik mereka.

Sebelum membuat batik lukis ada beberapa hal yang hendaknya patut diperhatikan antara lain :

  • Melatih cara-cara melukis dengan melatih tangan dan mempertinggi daya cipta. Untuk membuat suatu gambar yang indah maka diperlukan kelenturan tangan dalam menggoreskan lilin batik dan tentunya semua juga tidak lepas dari bagaimana kreatifitas pelukis.
  • Mempelajari hubungan pemanasan dan sifat-sifat lilin batik. Terkadang lilin batik yang digunakan justru tidak memberikan nilai indah karena mudah rusak saat penggunaan misalnya warna yang kurang jelas, terjadi remukan dan lain sebagainya. Hal ini bergantung pada bagaimana proses pemanasan yang dilakukan sebelumnya.
  • Mempelajari efek pewarnaan pada berbagai goresan lilin batik. Warna merupakan hal yang sangat vital dalam pembuatan karya batik. Dengan komposisi warna yang tepat tentunya akan mudah mendapat nilai keindahan.
  • Mempelajari bentuk-bentuk isen-isen batik dan cara-cara penempatannya. Hal ini pentikng karena bentuk isi batik terkadang memberikan penilaian tersendiri sehingga dengan penempatan yang tepat maka orang akan menjadi lebih mudah untuk mengatakan indah pada karya seni yang kita buat.
  • Melatih cara-cara mempergunakan alat-alat untuk membatik lukis. Dengan mengetahui bagaimana karakteristik dan fungsi alat secara tepat akan membantu dalam proses pengerjaan batik lukis.

Batik Lukis

Alat dan Bahan Pembuatan Batik Lukis

Berikut ini terdapat beberapa alat dan bahan pembuatan batik lukis, terdiri atas:

Alat

Terdiri atas:

Sehelai kain putih

pada awal kemunculannya, kain yang digunakan sebagai bahan batik adalah kain hasil tenunan sendiri. Kain putih import baru dikenal sekitar abad ke-19. sekarang ini anda dapat dengan mudah mendapatkan kain putih dengan harga terjangkau. Jenis kain yang dapat digunakan pun beraneka ragam, dari jenis kain mori sampai jenis sutera. Ukuran pun tidak harus lebar, cukup dengan ukuran kecil.

Canting

Canting berfungsi semacam pena, yang diisi lilin malam cair sebagai tintanya. Bentuk canting beraneka ragam, dari yan berujun satu hingga beberapa ujung. Canting yang memiliki beberapa ujung berfungsi untuk membuat titik dalam sekali sentuhan. Sedangkan canting yang berujung satu berfungsi untuk membuat garis, lekukan dan sebagainya. Canting terdiri dari tiga bagian. Pegangan canting terbuat dari bamboo. Terdapat mangkuk sebagai tempat lilin malam, serta ujung yang berlubangsebagai ujung pena tempat keluarnya lilin malam.

Lilin malam dan pemanas

sebelum digunakan, lillin malam harus dicairkan terlebih dahulu dengan cara dipanaskan di atas kompor atau pemanas lain. Lilin malam dalam proses pembuatan batik tulis berfungsi untuk menahan warna agar tidak masuk ke dalam serat kain di bagian yang tidak dikehendaki. Sedangkan bagian yang akan diwarnai dibiarkan tidak ditutupi lilin.

Pewarna batik

pewarna batik yang digunakan setiap daerah berbeda-beda. Pewarna tersebut berasal dari bahan-bahan yang terdapat di daerah tersebut. Di Kebumen misalnya,pewarna batik yang digunakan adalah pohon tom, pohon pace dan mengkudu yang memberi warna merah kesemuan kuning. Di Tegal digunakan pace atau mengkudu, nila, dan soga kayu.

Bahan

Terdiri atas:

Primissima, golongan yang sangat halus

Kata ‘Primissima’ mungkin berasal dari kata primus atau prima yang artinya kelas satu. Mori yang paling halus ini biasanya digunakan untuk membuat batik tulis, jarang digunakan untuk batik cap. Mori golongan ini dulu diimport dari Belanda dan Jepang. Sejak 1970 di Indonesia juga didirikan pabrik yang memproduksi yang kualitasnya mendekati golongan Primissima.

Prima, golongan yang halus

Baca Juga:  Pengertian Aliran Futurisme Serta Kebangkitan, Konsep, Ciri, Dan Seniman

Kata ‘Prima’ juga berasal dari kata prime atau kelas satu. Seperti golongan pertama, kain ini biasa didapatkan secara import, namun kini Indonesia sudah memproduksi kain yang mendekati kualitas golongan Prima.

Biru atau medium, golongan dengan kehalusan sedang

Kata ‘biru’ didapat dari merk kain ini yang dicetak dengan tinta biru. Biru diimport dari Belanda, Jepang, India dan China.Golongan kain ini biasanya digunakan untuk membuat batik sedang atau kasar. Batik dari kain batik golongan ini disebut ‘Batik Sandang’.

Kain Blaco atau grey yang kasar

Golongan kain paling kasar ini juga disebut grey karena warna kain yang belum diputihkan. Pengusaha batik juga sering menenun sendiri kain ini dengan alat tenun bukan mesin.

Teknik Gambar Batik Lukis

Dalam hal ini pada prinsipnya gambar batikan ialah gambar kerajinan yang dikerjakan seperti dalam pembuatan kain batik, yakni dengan membuat pola-pola hias dengan bahan yang tidak tertembus pewarna, tentunya dalam pembuatan batik lukis juga menggunakan pola-pola hias seperti pembuatan batik tulis. Karena itu dalam pembuatan gambar batikan ini juga digunakan berbagai bahan yang tidak sama sifat-sifatnya untuk menggambar pola dan untuk mewarna secara dipadukan atau dicampur dama istilah asingnya disebut mixed media, bahan yang digunakan yakni lilin lampu, pastel dan cat air. Cara mengerjakan gambar batikan yaitu:

  • Pertama kali membuat goresan-goresan motif pada kertas gambar dengan menggunakan lilin lampu, goresan-goresan ini dapat dikombinasikan dengan goresan berwarna menggunakan pastel, sebaiknya goresan ini dengan warna muda atau warna cemerlang.
  • Kertas yang telah digambari motif atau pola-pola tadi kemudian dilabur atau dikuas dengan cat air warna tua atau pekat, karena goresan lilin dan pastek tidak ditembus cat air, maka warna asli pastel dan warna putih lilin muncul diatas warna-warna cat air, jika kain ingin diberi warna dan kemudian langsung dilukis sesuai dengan keinginan motifnya dan juga mengikuti jalur-jalur pola yang sudah dibuat.
  • Hasil gambar yang menyerupai kai batik ini kemudian dikeringkan dengan cara diangin-anginkan.

Bila anak-anak maupu masyarakat Indonesia dilatih dengan kegiatan semacam ini, mereka akan mampu lebih lancar bekerja dan akan mampu membuat variasi-variasi motifa batik dan warna-warnanya.

Teknik Batik Lukis

Proses Membuat Batik Lukis

Begitu pula cara melukiskan batik dalam kain, berikut ini langkah-langkah sederhana dalam membuat batik lukis/lukisan batik yaitu:

Mengandung kanji, menggunakan air panas yang dicampur dengan merang atau jerami.

Ngemplong, yaitu proses memadatkan serat-serat kain yang baru dibersihakan.

Memola, yaitu pembuatan pola menggunakan pensil ke atas kain.

Mbatik, yaitu menempelkan lilin/malam batik pada pola yang telah digambar menggunakan canthing.

Nembok, yaitu menutup bagian yang nantinya dibiarkan putih dengan lilin tembokan.

Medel, yaitu mencelup kain yang telah dipola, dilapisi lilin ke pewarna yang sudah disiapkan.

Ngerok/Nggirah, yaitu proses menghilangkan lilin dengan alat pengerok.

Mbironi, yaitu menutup bagian2 yang akan dibiarkan tetap berwarna putih dan tempat2 yang terdapat cecek (titik titik).

Nyoga, yaitu mencelup lagi dengan pewarna sesuai dengan warna yang diinginkan.

Nglorod, yaitu proses menghilangkan lilin dengan air mendidih untuk kemudian dijemur.

Tradisi Membatik

Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif batik dapat dikenalin berasa dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang, bahkan sampai saat ini beberapa motif batik tradisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarat dan Surakarta. Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia “Jawa” yang sampai saat ini masih ada, batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.