Pengertian Seni Keramik Serta Teknik, Fungsi, Tahapan, Alat Dan Bahan

Pengertian Seni Keramik

Bahan non-logam dan anorganik padat dapat digunakan untuk membuat bentuk objek dalam seni keramik dengan cara membakarnya pada suhu tinggi. Pada awalnya keramik lebih dikenal sebagai benda yang terbuat dari tanah liat yang dibakar dengan suhu tinggi, seperti gerabah, genteng, porselin, dan sebagainya.

Teknik Seni Keramik

Teknik Pijit Tekan

Membentuk badan keramik secara manual dimungkinkan dengan teknik pijat tekan (cubit). Anda dapat menerapkan teknik pijat tekanan dengan menggunakan jari-jari Anda untuk menekan tanah liat dari bentuk bola menjadi bentuk yang diinginkan. Teknik press pijat untuk membuat keramik adalah sebagai berikut :

1. Pijit tanah dengan ibu jari
2. Tekan tanah kemudian diputar
3. Bentuk leher dengan ibu jari
4. Membuat tutup dengan cara yang sama
5. Mengukur tutup dengan badan

Teknik Pilin

Dengan menggulung tanah liat secara manual ke dalam tanah yang digulung, teknik kumparan menciptakan badan keramik. Teknik memutar digunakan untuk membuat keramik dengan cara yang dijelaskan di bawah ini :

1. Buat pilinan di atas meja.
2. Buat lempengan lingkaran sebagai alas.
3. Lilitkan pilinan di atas lempengan. Selanjutnya, rapikan menggunakan butsir.
4. Selesaikan bentuk dengan pilinan.

Teknik Lempengan

Teknik slab adalah cara membentuk badan keramik secara manual dengan menggulung pelat dengan roller yang tersedia. di mana karya keramik persegi atau silinder dapat dibuat menggunakan pelat yang dibentuk. Teknik lempengan bentuk persegi digunakan untuk membuat keramik, dan dijelaskan sebagai berikut:

1. Gulung lempengan dengan cetakan silinder.
2. Potong kelebihan tanah menggunakan butsir.
3. Ratakan tanah dan beri alas lingkaran.
4. Satukan 3 sisi lempengan dengan lem tanah.
5. Tambahkan sisi lainnya dan satukan dengan cara yang sama.
6. Menggunakan butsir rapikan bentuk persegi dengan hati-hati.

Teknik Cetak

Teknik moulding/pembentukan adalah suatu cara yang menggunakan alat cetak untuk membuat barang kerajinan keramik yang berbentuk dan berukuran sama dalam jumlah yang relatif banyak dan cepat. Dua jenis metode pencetakan yaitu pencetakan padat dengan teknik press dan pencetakan basah atau cair dengan teknik pengecoran.

1. Tekan tanah ke dalam cetakan gips.
2. Angkat tanah hasil cetakan menggunakan tanah.
3. Rapikan bentuk dengan menggunakan tusuk gigi. Kemudian, tuang tanah cair ke dalam cetakan.
4. Diamkan beberapa menit, selanjutnya tuang sisa tanah cair dari cetakan.
5. Balik cetakan untuk membersihkan sisa tanah cair.
6. Buang sisa tanah yang tidak perlu.
7. Copot cetakan dari tanah. Rapikan benda hasil cetakan dengan butsir.

Fungsi Seni Keramik

Benda Terapan

Keramik dapaat dijadikan sebagai sebuah hasil karya seni tidak hanya digunakan sebagai pajangan atau dekorasi saja. Salah satu jenis karya seni kriya ini juga dibuat dengan lebih mengutamakan kegunaannya sebagai benda yang dapat dipakai. Contohnya piring, cangkir, vas bunga dan lain sebagainya.

Dekorasi

Fungsi utama dari seni yang terbuat dari keramik ini tentu saja untuk digunakan sebagai dekorasi. Guci, pajangan dinding hingga vas yakni beberapa contoh benda yang terbuat dari bahan keramik yang sering dijumpai untuk mempercantik tampilan ruangan.

Upacara / Ritual Keagamaan

Benda yang terbuat dari keramik tidak hanya dianggap memiliki nilai seni sehingga dijadikan sebagai dekorasi ruang di dalam rumah. Ada pula yang menggunakannya untuk ritual keagamaan atau penyembahan seperti yang dilakukan oleh manusia di jaman dulu.

Klasifikasi Seni Keramik

Keramik Tradisional
Keramik tradisional adalah keramik yang komposisi utamanya berasal bahan alam, seperti; kuarsa, kaolin, dsb. Adapun contoh keramik tradisonal yaitu, industri (refractory), barang pecah belah (dinnerware), dan keperluan rumah tangga (tile, bricks).

Keramik Halus

Keramik halus atau bahasa inggris disebut fine ceramics yakni suatu keramik yang dapat dibuat dengan menggunakan oksida-oksida logam, seperti; AI2O3, ZrO2, MgO, dsb. Penggunaan elemen tersebut dapat digunakan untuk pemanas, semikonduktor, komponen turbin dan juga sangat berguna dalam bidang medis.

Alat & Bahan Seni Keramik

1. Bahan Seni Keramik

Tanah Liat

Tanah liat yakni suatu bahan utama yang dipakai dalam pembuatan keramik. Tanah liat ini mempunyai sifat penting yang biasa dikenal dengan sifat plastisitas, yaitu dengan kemampuan dibentuk tanpa membuatnya mudah retak. Tanah liat juga mempunyai suatu kemampuan dilebur yang disebut dengan fusibiltas.

Baca Juga:  Daftar Vas Antik Termahal Di Dunia Yang Bersejarah

Yang harus diketahui tentang tanah sebelum membuat keramik adalah kandungan yang ada di dalam tanah liat itu sendiri. Ada setidaknya 4 kandungan utama yang ada di dalamnya, yaitu kaolinite, halloysite, montmorillinote dan illite. Perbedaan kandungan ini sudah pasti akan membuat sifat tanah liat jadi berbeda pula.

Pasir

Pasir memiliki fungsi utama yakni sebagai pengikat, tapi jika terlalu banyak penambahan silika didalamnya justru bisa berakibat fatal karena hasil keramik akan mudah retak saat proses pembakaran.

Feldspar

Feldspar yakni suatu bahan yang memiliki fungsi sebagai pengikat sekaligus berfungsi untuk dapat menurunkan temperature saat proses pembakaran. Dimana, bahan feldspar ini sendiri terdiri dari berbagai jenis, diantaranya adalah Ca-feldspar, K-feldspar dan Na-feldspar.

Kaolin

Kaolin ini yakni suatu tanah liat putih yang mempunyai fungsi penting saat proses pengeringan dan pembakran karena mempunyai mutu penyusutan yang baik sekaligus sebagai pemberi warna.

Kuarsa

Kuarsa yakni suatu bahan yang berasal dari batuan beku asam metamorf dan sedimen digunakan untuk dapat mencegah penyusutan pada bodi tanah liat serta memudahkan penguapan air saat proses pengeringan dan pembakaran. Selain bahan, dalam pembuatan seni keramik juga membutuhkan alat khusus yang akan dapat membantu dalam pembentukan keramik itu sendiri.

2. Alat Seni Keramik

Cetakan model, digunakan untuk membuat bentuk keramik yang diinginkan.

Kayu penggiling, digunakan untuk membentuk lempengan tanah liat.

Tali pemotong, digunakan untuk mengambil tanah liat yang masih dalam keadaan basah dari meja putar atau untuk memotong tanah liat.

Pisau pahat, digunakan untuk membuat hiasan pada permukaan keramik.

Tungku pembakaran, digunakan untuk membakar keramik yang sebelumnya sudah dikeringkan.

Butsir, digunakan untuk membantu membentuk tanah liat.Meja putar, berbentuk lingkaran atau silinder untuk membuat keramik.

Tahapan Pembuatan Seni Keramik

Pengolahan Bahan

Pengolahan bahan yakni suatu tahapan yang dapat dilakukan untuk mengolah bahan baku dari berbagai material yang belum siap pakai menjadi badan keramik plastis yang telah siap untuk digunakan. Pengolahan bahan ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode basah maupun kering, dengan cara manual ataupun masinal.

Didalam pengolahan bahan ini tentunya terdapat beberapa proses-proses tertentu yang harus dapat dilakukan diantaranya yaitu pengurangan ukuran butir, penyaringan, pencampuran, pengadukan (mixing), dan pengurangan kadar air. Pengurangan ukuran butir juga dapat dilakukan dengan cara melakukan penumbukan atau penggilingan dengan menggunakan ballmill. Penyaringan disini dapat dimaksudkan sebagai untuk memisahkan material dengan ukuran yang tidak seragam. Ukuran butir seringnya menggunakan ukuran mesh. Ukuran yang lazim digunakan adalah 60 –100 mesh.

Pembentukan

Tahap pembentukan yakni suatu tahap yang mengubah bongkahan badan tanah liat plastis menjadi benda-benda yang dikehendaki. Terdapat tiga keteknikan utama dalam membentuk benda keramik, yakni pembentukan tangan langsung (handbuilding), teknik putar (throwing), dan teknik cetak (casting).

Pengeringan

Pengeringan yakni suatu yang dilakukan untuk menghilangkan air plastis yang terikat pada badan keramik. Dimana pada saat berlangsungnya, badan keramik plastis dikeringkan akan terjadi 3 proses penting, yakni pertama air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan, menguap, sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan penyusutan berhenti, kedua Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut dan terakhir ialah air yang terserap pada permukaan partikel akan hilang.

Pembakaran

Pembakaran yakni suatu inti dari pembuatan keramik dimana prosesnya ini tentunya akan dapat mengubah massa yang rapuh menjadi massa yang lebih padat, keras, dan kuat. Pembakaran dapat dilakukan dalam sebuah tungku/furnace suhu tinggi. Terdapat beberapa parameter yang akan dapat mempengaruhi hasil pembakaran, yakni atmosfer tungku, suhu sintering/matang dan tentu saja mineral yang terlibat. Pada saat berlangsungnya pembakaran, badan keramik akan mengalami beberapa reaksi-reaksi penting, hilang/muncul fase-fase mineral, dan hilang berat (weight loss).

Pengglasiran

Pengglasiran yakni suatu tahap yang dilakukan sebelum dilakukannya pembakaran glasir. Benda keramik biskuit harus dilapisi glasir dengan cara dilakukannya secara celup, dituang, disemprot, atau dikuas. Sedangkan, untuk benda-benda kecil – sedang pelapisan glasir dapat dilakukan dengan cara dicelup dan dituang. Dan untuk benda-benda yang besar pelapisan dapat dilakukan dengan cara melakukan penyemprotan. Fungsi glasir pada produk keramik ialah sebagai salah satu untuk menambah keindahan, agar lebih kedap air, dan terakhir untuk menambahkan efek-efek tertentu sesuai keinginan.