Pengertian Warna Primer Serta Jenis, Makna, Dan Contoh

Pengertian Warna Primer

Warna primer adalah warna yang tidak berasal dari campuran warna lain. Warna primer juga bisa disebut sebagai warna dasar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, primer biasa diartikan sebagai yang pertama, pokok atau yang paling utama. Itu artinya, warna primer adalah warna pertama maupun warna utama yang bisa dijadikan dasar terciptanya warna lainnya. Warna primer terdiri dari tiga bagian yaitu warna merah, warna kuning dan warna hijau. Akan tetapi, jika dilihat dari hasil riset, warna primer terdiri dari warna merah seperti darah, warna biru seperti laut dan warna kuning seperti kuning telur. Lalu, untuk keberadaan dari warna lain bisa terjadi karena adanya kombinasi dari warna-warna primer.

Dimana proses pencampuran dari warna-warna primer tersebut akan dilakukan dengan takaran yang berbeda. Takaran yang berbeda inilah yang bisa menghasilkan perbedaan warna yang didapatkan. Adanya penggabungan warna tersebut, maka memungkikan kita untuk mendapatkan warna baru lain. Secara teknis warna merah, warna kuning dan warna biru bukanlah warna pigmen primer. Dimana untuk tiga warna pigmen primer adalah warna magenta, warna kuning dan warna cyan. Oleh karena itu ketika menyebut warna merah, kuning dan biru sebagai warna pigmen primer. Maka warna merah sedikit kurang akurat sebagai penyebutan warna magenta. Sedangkan untuk warna biru merupakan cara kurang akurat dalam menyebutkan warna cyan.

Jenis Warna Primer

Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika warna-warna primer yang dicampurkan akan menghasilkan warna baru lainnya. Jika dilihat dari proses pencampurannya, warna primer dibagi menjadi dua jenis. Berikut ini adalah dua jenis warna primer.

1. Campuran Warna Aditif

Jenis yang pertama adalah campuran warna aditif. Dimana warna primer aditif adalah seperti warna merah, hijau dan biru. Campuran dari warna merah dan hijau mampu menghasilkan dua warna baru yaitu warna kuning dan warna orange. Lalu, untuk campuran warna hijau dan warna biru akan bisa menghasilkan warna dengan nuansa biru kehijauan. Sementara itu, campuran warna merah dan biru mampu menghasilkan warna baru dengan nuansa ungu. Ketika terjadi pencampuran dengan proposisi seimbang dari warna aditif primer akan bisa menghasilkan warna dengan nuansa kelabu. Ketika ketiga jenis warna tersebut menjadi satu secara penuh akan menghasilkan warna putih. Ruang warna atau model warna yang dihasilkan biasanya akan disebut dengan nama RGB atau red, green blue, atau merah, hijau, biru.

Jenis Warna Primer

2. Campuran Warna Subyektif

Berikutnya, ada campuran warna subyektif, dimana campuran warna kuning dan warna biru kehijauan atau cyan akan bisa menghasilkan warna hijau. Lalu, campuran warna kuning dengan warna ungu kemerah-merahan atau magenta akan menghasilkan warna merah. Sedangkan untuk campuran warna ungu kemerah-merahan dengan warna biru kehijau-hijau bisa menghasilkan warna biru. Jika merujuk pada teori, campuran tiga pigmen dengan ukuran yang seimbang akan mampu menghasilkan warna kelabu serta akan bisa menjadi warna hitam ketika ketiga jenis warna tersebut dicampur secara penuh. Namun, dalam praktiknya biasanya hasil pencampuran tiga warna tersebut akan menghasilkan suatu warna kotor kecoklatan. Oleh karena itu, diperlukan adanya warna keempat seperti hitam untuk dijadikan tambahan ke dalam warna biru kehijau-hijauan, ungu kemerah-merahan, dan kuning. Sedangkan untuk ruang warna yang dihasilkan biasanya akan lebih kerap disebut dengan istilah CMYK atau Cyan, Magenta, Yellow, Black.

 

Makna Psikologi dari Warna Primer

Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika warna primer bisa disebut sebagai warna dasar yang terdiri dari tiga warna yaitu warna merah, biru dan hijau.

1. Warna Merah

Warna merah adalah sebuah warna yang memiliki gelombang terpanjang dibandingkan dengan warna lainnya. Hal ini karena warna merah merupakan warna yang kuat. Warna merah juga begitu efektif dalam menangkap perhatian audiens. Oleh karena itu, warna merah juga digunakan sebagai salah satu warna dalam lampu lalu lintas di seluruh dunia. Efek yang diberikan oleh warna merah juga memiliki sifat fisik yang merangsang serta mampu meningkatkan denyut nadi. Tak hanya itu saja, pasalnya warna merah juga kerap diartikan sebagai simbol keberanian. Secara umum, warna merah bisa memberikan kesan jika waktu mampu berjalan lebih cepat.

Baca Juga:  Pengertian Alat Musik Sasando Serta Sejarah, Fungsi, Dan Cara Bermain

Sedangkan untuk kesan positif yang diberikan oleh warna merah adalah keberanian, kehangatan, energi, keberlangsungan hidup dasar, stimulasi, kejantanan, pertarungan atau pelarian dan kegembiraan. Lalu, untuk kesan negatif yang diberikan oleh warna merah adalah pembangkang, agresi, dampak visual dan ketegangan. Seorang ketika melihat warna mereha biasanya akan mengalami dampak fisik seperti peningkatan tekanan darah, tingkat metabolisme tubuh dan pernapasan. Di Tiongkok, warna merah kerap diartikan sebagai simbol kemakmuran dan kebahagiaan. Tak hanya itu saja, pasalnya warna merah kerap digunakan sebagai warna yang bisa menarik keberuntungan. Hal ini bisa dilihat dari keberadaan budaya timur yang lebih cenderung menggunakan warna merah pada gaun pengantin wanita pada saat hari pernikahannya.

2. Warna Biru

Berikutnya, ada warna biru yang juga memiliki makna psikologi tersendiri. Biasanya, warna biru akan diasumsikan sebagai intelektualitas. Warna biru juga warna pikiran serta mampu memberikan ketenangan. Warna biru akan bisa mempengaruhi diri manusia secara mental. Selain itu, warna biru juga menjadi warna khas dari langit yang bisa memberikan rangsangan kepada pikiran untuk lebih jernih dan lebih ringan. Warna biru akan mampu membantu pikiran menjadi lebih berkonsentrasi.

Kesan positif dari warna biru adalah kecerdasan, komunikasi, kepercayaan, efisiensi, ketenangan kesejukan, refleksi dan logika. Sedangkan untuk kesan negatif yang dimiliki oleh warna biru adalah dingin, menyendiri, kurang adanya emosi dan tidak ramah. Tak jarang warna biru kerap diartikan sebagai simbol kesedihan. Dimana warna biru juga begitu cocok digunakan di dalam desain. Hal ini tak lain karena warna biru akan memberikan suatu makna santai serta menenangkan. Warna biru cerah dipercaya mampu memberikan rasa menyegarkan. Lalu, untuk warna biru tua lebih kerap digunakan untuk desain website atau desain suatu perusahaan yang diharapkan memberikan pancaran kesan kekuatan dan bisa diandalkan.

Makna Psikologi Warna Primer

3. Warna Kuning

Kuning kerap diidentikkan dengan kesan emosional. Dimana warna kuning memiliki panjang gelombang relative panjang serta bisa memberikan sifat rangsangan. Meski sama-sama bisa memberikan rangsangan. Namun warna kuning dan warna mereah memberikan sifat rangsangan yang berbedal. Jika warna merah mampu memberikan sifat ransangan secara fisik, maka waran kuning mampu memberikan sifat rasangan secara emosional manusia. Dalam ilmu psikologis, warna kuning merupakan warna paling kuat. Dimana ia mampu memberikan semangat dan harga diri. Selain itu warna kuning juga memiliki pengaruh besar terhadap rasa optimisme diri.

Kesan positif warna kuning biasanya adalah sisi optimis, kepercayaan diri, ekstraversi, harga diri, kekuatan emosional, kreatifitas serta keramahan. Sedangkan untuk efek negative dari warna kuning adalah irasional, ketakutan, kerapuhan emosional, kecemasan serta depresi. Warna kuning juga begitu erat hubungannya dengan ketenangan, energi dan juga terang. Tak jarang warna kuning kerap dikaitkan dengan simbol kebahagiaan dan juga sinar matahari. Bahkan warna kuning juga bisa dimaknai sebagai harapan. Hal ini bisa kita ketahui dari beberapa negara yang menerapkan penggunaan pita kuning kepada orang yang sedang berperang.

4. Warna Hijau

Warna hijau biasanya akan dikaitkan dengan keseimbangan. Ketika mata melihat suatu benda dengan warna hijau, maka kondisi mata tak perlu menyesuaikan terhadap apapun. Hal ini disebabkan karena warna hijau merupakan warna yang bisa menenangkan. Kesan positif dari warna hijau adalah harmoni, keseimbangan, universal, istirahat, kepastian, penyegaran, kesadaran lingkungan dan juga kedamaian. Sedangkan kesan negatif dari warna hijau adalah kebosanan, stagnansi, kebodohan serta kelemahan.

Contoh Pencampuran Warna Primer

Sebelumnya telah dijelaskan jika warna primer ketika dicampur dengan warna lain akan bisa menghasilkan warna baru. Mungkin kalian belum begitu tahu apa saja warna baru yang bisa dihasilkan dari pencampuran warna primer. Berikut adalah beberapa contoh hasil pencampuran warna primer yang bisa kalian baca selengkapnya di sini.

  • Warna kuning yang dicampurkan dengan warna biru akan bisa menghasilkan warna hijau.
  • Warna merah yang dicampurkan dengan warna biru akan menghasilkan warna ungu.
  • Warna merah yang dicampurkan dengan warna kuning akan menghasilkan warna jingga.
  • Warna merah yang dicampurkan dengan warna biru dan hijau akan menghasilkan warna hitam.